KARAWANG | BERITAINDUSTRI.ONLINE-
Adanya Pekerjaan Tembok Penahan Tanah di dusun Cibuaya 3 Jadi sorotan Karena ketidak transfaran dan bekerja secara asal asalan dan tanpa pengawas, seperti yang terjadi di Dusun Cibuaya 3 Rt.06 Rw.06 Desa Cibuaya kecamatan Cibuaya karawang, Minggu (01/12/24)
Sebuah proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) Di Dusun Cibuaya 3 tersebut Diduga proyek Hantu. Dimana proyek tersebut berjalan tanpa memasang papan informasi, padahal sudah dijelaskan oleh Undang Undang No.14 Tahun 2008,
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca oleh umum
Namun dalam proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) Di Dusun Cibuaya 3 Rt.06 Rw.06 tersebut Undang Undang No.14 Tahun 2008 itu tidak berlaku dan diduga di abaikan oleh kontraktor.
Warga setempat yang enggan di sebut namanya Menyayangkan ketidak transfaran anggaran dari proyek tersebut, Dan ia Juga merasa kecewa karna dalam pekerjaan tersebut tidak di buatkan galian terlebih dulu melainkan langsung di tancap dalam kondisi genangan air
“Sayang Banget kita sebagai warga tidak bisa tau berapa anggaran yang di gunakan dan dari mana asal anggaran tersebut bahkan kita ga bisa lihat siapa Cv yang mengerjakan nya, karna papan informasi nya ga ada. Padahal saya kalo liat pekerjaan tuh suka ada papan informasi nya kaya pekerjaan jembatan di depan tuh ada papan informasi. Jadi kita tau bahwa oh ini loh anggara nya ini loh sumber nya. Tapi ini mah ga ada” Jelasnya
Saat kami cek di lokasi apa yang di bilang Warga itu benar ada nya pekerjaan tersebut diduga asal asalan karna batu langsung di timpah tanpa membuat dasaran permukaan terlebih dulu, dan sangat di sayangkan pekerjaan di laksanakan dalam kondisi genangan air yang sangat tinggi.
Selain itu saat awak media tanyakan pengawasnya, para pekerja bilang pengawas nya tidak ada di tempat, lalu siapa yang mengawasi pekerjaan tersebut jika pengawas tidak ada
“Eweh pak pengawas na. Tadi mah aya di die. Ngan mangkat jigana, ngaran na asep” ucap pekerja dalam bahasa sunda
“Ga ada pak pengawas nya pergi, tadi tuh ada disini, seperti nya pergi pak, nama pengawas nya Asep” jelas pekerja
Awak media sudah coba komunikasi dengan diduga mandor namun sama sekali tidak di respon.
Hingga berita ini di terbitkan awak media belum bisa mengetahui nama CV nya dan siapa mandor atau pengawas nya karna dari awak media sendiri belum bisa bertemu.
(Red)